Tahukah Kamu tentang Fal's Burgers?


FAL'S BURGERS adalah nama sebuah produk burger yahg terkenal di kota Samarinda.

Bukan tergolong Franchise namun FAL'S BURGERS adalah produk yang melekat di hati.

Ada bermacam-macam menu dalam produk kami yaitu Beef Burger, Roti Sosis, Roti panggang aneka rasa, Kentang Goreng Mayonaise dengan aneka bumbu pilihan.

Kerennya Fal's Burgers disukai anak-anak sekolah,

maklum menunya memang Halal, Lezat, Sehat dan Bergizi.

So, jalan-jalan ke Samarinda ngga' afdol kalau nggak nikmati:

FAL'S BURGERS

mengapa orang Barat pinterpinter?

Mini Market SMK Negeri 1 Samarinda

Jalan Pahlawan No.4 Samarinda - Kaltim - Indonesia



Senin, 15 September 2008

Mengapa Belajar Seni Budaya di Sekolah?

Kita semua tahu, otak merupakan organ paling kompleks. Tidak hanya mengatur pikiran dan emosi, otak juga mengendalikan seluruh fungsi tubuh dari yang sederhana seperti detak jantung, bernapas, sampai yang kompleks seperti suasana hati, dorongan seks, dan tentu saja daya ingat.
Otak merupakan bentuk fisik dari pikiran. Otak seperti raksasa yang sedang tidur-begitu besar, kolosal, dan potensinya sangat mengagumkan. Potensi ini terbengkalai di dalam diri Kamu, tidak aktif dan tidak bergerak, menunggu untuk digunakan. Sebenarnya Kamu dapat memperoleh dan mengembangkan keterampilan, bakat, kekuatan, dan kemampuan melebihi apa yang Kamu harapkan dengan mengoptimalkan kerja otak Kamu.

Otak mempunyai kemampuan dan kapasitas visual, audio, matematis, analitis dan psikis yang mengagumkan, dan itu ditunjang oleh berjuta-juta sel otak yang bereaksi satu sama lain dengan cara yang sampai sekarang belum diketahui oleh ilmuwan.

Penemuan Roger Sperry bahwa otak manusia terdiri dari dua belahan yaitu otak kiri dan otak kanan. Kedua otak tersebut fungsinya sangat berbeda dan mengatur bagian tubuh yang berbeda pula. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan dan otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri.
Penelitian dari Universitas California mempelajari otak kiri dan kanan telah mengungkapkan bahwa masing-masing otak mengendalikan aktivitas intelektual yang berbeda.

Otak kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi, dan hal lain yang memerlukan pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan yang deduktif dan analitis. Bagian otak ini yang digunakan berpikir mengenai hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Kita dapat memfokuskan diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan tentang warna dan irama.
Otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang memerlukan kreativitas, orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik. Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala rupa dan bentuk, warna-warni dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran dan dimensi yang mengikat.

Orang terdidik lebih dominan berpikir secara logis dan mengabaikan kemampuan kreativitasnya, sehingga ia mengalami keterbatasan kemampuan untuk berpikir di luar batas rasional yang telah diajarkan kepadanya. Ia menjadi seseorang yang berpikir dengan dimensi tunggal dan meyakini bahwa caranya tersebut adalah paling efektif. Misalnya, seseorang yang tidak penah diajarkan menggunakan pola pikir yang logis dan rasional akan menjadi seorang pelukis dan desain yang hebat, tapi kurang terbiasa dengan gambar arsitektural yang memerlukan pemikiran logis dengan susunan perhitungan analitis.

Ternyata bila kedua sisi otak dapat bekerja secara bergantian akan terjadi suatu sinergi yang memberikan hasil akhir yang lebih baik. Contoh Albert Einstein menemukan E=mc2 dengan cara menggabungkan kemampuan berpikir logis dengan imaginasi yang luar biasa, memanfaatkan potensi dari kedua sisi otaknya yang jenius. Stephen Hawking menggabungkan intuisi dengan ilmu fisika yang logis dalam penelitiannya mengenai asal-usul alam semesta. Hasil karya Leonardo Davinci merupakan gabungan dari ketepatan matematis dan kecermelangan artistiknya.

Professor Howard Gardner dalam buku Frames of Mind (1983) mengemukakan 8 kecerdasan manusia yang sama pentingnya :
1. Kecerdasan Linguistic (Bahasa) yaitu berkaitan dengan kepandaian membaca, menulis, bahasa dan berbicara. Misalnya ahli bahasa, penulis, politisi, dan ahli hukum. Ciri-cirinya : menyukai puisi dan cerita, senang membaca dan menulis, mudah mengungkapkan dengan kata baik lisan maupun tulisan, suka permainan kata, suka pelajaran sejarah, bahasa dan bidang sosial. Contoh tokohnya : Abraham Lincoln dan Winston Churcill
2. Kecerdasan Logic Matematic yaitu berkaitan dengan menangkap dan mengolah angka (matematik ) dan berpikir logis. Misalnya ahli hukum, analis ekonomi, ilmuwan fisika, matematika. Ciri-cirinya : menyukai hitungan, menyukai eksperimen dan pengetahuan terbaru, suka pelajaran matematika dan IPA, senang menganalisa dengan logika. Contoh tokohnya: Albert Einstein, Thomas Alva Edison
3. Kecerdasan Visual Spatial (Ruang) yaitu berkaitan kemampuan untuk menangkap bentuk, pola, ruang, dan desain yang dituangkan dalam bentuk gambar, fotografi, ukiran, pahatan dan rancang bangun (arsitektural). Misalnya pelukis, pemahat, arsitek, atau ahli pemetaan. Ciri-cirinya : suka seni rupa, dapat mengembangkan gambar sesuatu dari sudut yang berbeda, menyukai bacaan yang dipenuhi gambar berwarna, senang merekam kejadian dengan kamera video. Contoh tokohnya : Pablo Picaso, Michael Angelo
4. Kecerdasan Kinestetik (Fisik) yaitu berkaitan dengan refleks tubuh dan gerak yang dikendalikan oleh otak. Misalnya olah ragawan, penari. Ciri-cirinya : suka olahraga, suka gerak tubuh, memikirkan masalah dengan melakukan banyak gerakan, suka pelajaran olah raga dan ketrampilan, lebih mudah mengingat dengan melalui gerakan daripada mendengar dan melihat. Contoh tokohnya : Muhammad Ali, Michael Jordan, Charlie Caplin
5. Kecerdasan Musical (musik) yaitu berkaitan dengan suara, nada, ritme atau irama. Biasanya orangnya punya kemampuan menyusun lagu, mencipta lagu, menyanyikan lagu atau memainkan alat musik. Ciri-cirinya adalah : dapat dan senang memainkan alat musik, senang menyanyikan lagu, peka terhadap nada dan irama, dapat membedakan bunyi berbagai alat musik, suka pelajaran seni suara, suka bersenandung dan mengetukkan jari sesuai irama. Contoh tokohnnya : Mozart dan Bethoven
6. Kecerdasan Naturalis (Alam) yaitu berkaitan dengan kemampuan mengenal alam lingkungan sebagai suatu sistem yang saling berhubungan secara logis dan harmonis. Misalnya orang-orang yang suka meneliti tentang alam seperti tumbuhan dan binatang. Ciri-cirinya : Suka pada pelajaran biologi, berminat pada lingkungan hidup dan konservasi alam. Contoh tokohnya: Charles Darwin
7. Kecerdasan Interpersonal (mengenal orang lain) yaitu berkaitan dengan cara seseorang untuk bergaul dengan orang lain. Misalnya guru, pekerja sosial, jurnalis, humas, marketing, pemotivator. Ciri-cirinya : suka pekerjaan berhubungan dengan orang lain atau kelompok, menyukai permainan yang banyak peserta, pandai berkomunikasi bahkan memanipulasi, suka membicarakan masalahnya dengan orang lain, mudah bersimpati kepada orang lain
8. Kecerdasan Intrapersonal (emosional) yaitu berkaitan dengan kemampuan mengelola diri sendiri (self management). Orang yang pandai mengendalikan diri karena sangat mengenali dirinya. Misalnya pendidik, konselor, psikiater, filosof, pengembang kepribadian. Ciri-cirinya: memiliki buku harian untuk mengungkapkan perasaan, punya waktu untuk memikirkan hal-hal penting dalam hidup, menentukan dan memutuskan sendiri langkah yang dipilih, menyadari akan kelebihan dan kekurangan, senang menikmati rekreasi sendirian atau menyepi dipegunungan. Contoh tokohnya : Plato. Sigmund Freud.

Pendidikan Seni Budaya diberikan di sekolah karena keunikan perannya yang tak mampu diemban oleh mata pelajaran lain. Keunikan tersebut terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni”.
Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas (AQ), kreativitas (CQ), spiritual dan moral (SQ).
Bidang seni rupa, musik, tari, dan teater memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni budaya, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam.
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Untuk mengembangkan kerja otak sebelah kanan
2. Untuk menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan
3. Untuk mensinergikan kerja otak kiri dibantu dengan kerja otak kanan
4. Untuk mengembangkan multi kecerdasan
5. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
6. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
7. Mengekspresikan kreativitas melalui seni budaya

Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.